![]() |
Romo Mangunwijaya |
Siapa yang tidak mengenal sosok tokoh di sebelah ini? beliau adalah seseorang yang sangat berjasa bagi perkembangan kota Yogyakarta, terutama untuk wilayah bantaran kali code yang ada di Gondolayu. Beliau juga adalah sosok pembela rakyat cilik yang saat itu hampir terusir dari bantaran kali code karena dianggap merusak pemandangan kota Yogyakarta.Beliau adalah Y.B. Mangunwijaya atau yang lebih dikenal dengan nama Romo Mangun.
Who doesn’t know this figure beside?He IS a very noble man for the development of Yogyakarta city especially for Code river area in Gondolayu.He is also known as poor people defender when at that time almost get ridden from Code river area because being judged as destroyer of Yogyakarta city’s view.He is Y.B.Mangunwijaya or as closely known as Romo Mangun.
Beliau membantu rakyat pinggiran kali code dengan membangun sebuah rumah yang dapat di contoh oleh rakyat sekitar. Bangunan tersebut pun hingga saat ini masih berdiri kokoh di bantaran kali code.
He helped people who live near Code River area by building a house which could become the models for society there.That building until now,still estabilished strong in near Code river area.
![]() |
Museum Romo Mangun |
Perkampungan Romo Mangun yang menjadi saksi bisu perjuangan pembela wong cilik ini, kini telah dibuka untuk umum dan dapat di jadikan satu referensi tujuan wisata jika berkunjung ke Kota Yogyakarta. Dengan biaya yang sangat terjangkau dan sukarela kita dapat menikmati pemandangan bantaran kali code, desain rumah warna bersejarah dan mengenang kembali sejarah pembangunan kompleks Romo Mangun ini. Setelah menyusuri jalan kecil di kampung ini, wisatawan dapat berhenti di ujung bangunan yaitu Museum Romo Mangun. Disana turis dapat bersantai sambil membaca buku dan melihat peninggalan sejarah dari kampung ini.
Romo Mangun village that became the silent witness the fighting for poor people now being opened for public and could be used as one of the tourism references if you are about to visit Code river.With minimal budget and willingness,we could enjoy the view near the Code River,colour house design full of historical values and remembering again the estabilishment of Romo Mangun complexs.After walk around little street in this village,the tourist could stop in the edge of the building which is Romo Mangun museum.In there tourists could relaxing while reading books and seeing the historical inheritence of this village.
Masyarakat pinggiran kali code Yogyakarta yang ramah siap menyambut kedatangan anda dan akan dengan senang hati mengantarkan anda berkeliling kampung dan melihat tempat-tempat yang dapat menambah referensi wisata anda bersama orang-orang yang anda sayang..... Wisata di pinggir kali juga asik loh sambil mendengar bunyi gemericik air yang segar di sore hari...
Wisatawan juga dapat mempelajari kesenian membatik di Code tepatnya di RW.11, bernama Batik Sayekti Wisatawan akan didampingi oleh pengajar dan dapat belajar membuat batik sendiri. Terdapat dua variasi batik disana yaitu Batik cap dan batik tulis. Setelah belajar membatik wisatawan dapat membawa batik hasil buatannya untuk dibawa pulang sebagai cindera mata dari Code Utara Yogyakarta.
Selain, belajar membatik juga masih ada lagi tempat kerajinan lain yang dapat dikinjungi dan tempat untuk mencari buah tangan, yaitu pigura yang terbuat dari kertas karton bekas. Wisatawan dapat belajar membuat pigura bersama dengan pengrajin. Untuk belajar membuat pigura ini tidaklah sulit. Hanya dalam waktu beberapa menit dipastikan wisatawan akan cepat mahir dalam membuat pigura. Warna dan model pigura juga bermacam-macam, dapat memilih sendiri sesuai selera. Harga pigura dan jasa pengajar sangat terjangkau dengan mengeluarkan Rp 5.000,- wisatawan akan mendapat ilmu membuat pigura dan membawa pulang hasil buatannya sendiri. Selamat mencoba berkarya.....
The peope who live near the Code River are very friendly and ready to greet your visit and would take you walk around,explore the area and take you to see places that would add your tourism references with your beloved people with utmost willingness.
Tourism near the Code River is also fun while listening the sound of the fresh water in the afternoon....![]() |
Ibu belajar membatik |
Tourist also could learn the art of batik in Code,for precise in RW 11.Named as Batik Sayekti,tourist would accompanied by mentors and could learn to make their own batik.There’re two varieties of batik there named as batik cap and batik tulis.After learned membatik,tourist could bring their own self-made batik home as souvenir from North Code Yogyakarta.
![]() |
Pigura foto batik Jogjakarton |
Selain, belajar membatik juga masih ada lagi tempat kerajinan lain yang dapat dikinjungi dan tempat untuk mencari buah tangan, yaitu pigura yang terbuat dari kertas karton bekas. Wisatawan dapat belajar membuat pigura bersama dengan pengrajin. Untuk belajar membuat pigura ini tidaklah sulit. Hanya dalam waktu beberapa menit dipastikan wisatawan akan cepat mahir dalam membuat pigura. Warna dan model pigura juga bermacam-macam, dapat memilih sendiri sesuai selera. Harga pigura dan jasa pengajar sangat terjangkau dengan mengeluarkan Rp 5.000,- wisatawan akan mendapat ilmu membuat pigura dan membawa pulang hasil buatannya sendiri. Selamat mencoba berkarya.....
Besides learning how to membatik,there’s also other place for handycrafting that could be visited by tourist which is the centre handycraft frames from used boxes.Tourist could learn how to make photoframe together with the crafter.To learn how to make this photoframe isn’t hard,only for a while,we could make sure that tourist could mastered how to make this photoframe.Colour and design also diverse and tourist could decide by their consideration their colour and design for their photoframe.The price for the photoframe and mentor’s fee also reachable only by paying Rp 5.000,00,tourist could get the knowledge of photoframe making and bring their own photoframe,made by themself,home,have a great crafting....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar